Era digital telah membawa kemudahan dan konektivitas yang luar biasa. Informasi berlimpah, komunikasi serba cepat, dan hiburan hanya dalam genggaman. Namun, di balik segala kemudahan itu, kehidupan digital juga menyimpan sisi gelap yang dapat menjadi sumber stres baru dan tantangan serius bagi kesehatan mental kita. Paparan informasi yang tiada henti, tekanan untuk selalu ‘on’ dan terhubung, perbandingan sosial di media daring, hingga risiko terpapar berita negatif atau perundungan siber, semuanya dapat membebani pikiran dan memicu stres. Mengelola stres di era digital ini adalah keterampilan yang krusial untuk menjaga kesehatan mental. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan praktis, apoteker, sebagai salah satu tenaga kesehatan yang paling mudah diakses, memiliki peran penting. Peran ini didukung oleh organisasi profesi, PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA atau PAFI. Di wilayah Tenggarong, PAFI Tenggarong aktif mengedukasi masyarakat dan anggotanya mengenai pentingnya kesehatan mental dan cara mengelola stres digital.

Kehidupan digital menciptakan tekanan unik yang mungkin tidak ada di era sebelumnya. Kita sering merasa harus selalu merespons pesan dengan cepat, khawatir ketinggalan informasi terbaru (Fear of Missing Out/FOMO), atau merasa hidup kita tidak sebaik yang ditampilkan orang lain di media sosial. Siklus berita negatif yang terus-menerus juga bisa membuat cemas dan putus asa. Terus-menerus terpapar pada stimulasi digital ini dapat mengganggu ritme alami tubuh, seperti pola tidur, dan membuat sulit untuk benar-benar ‘mematikan’ pikiran dari urusan pekerjaan atau sosial. Jika tidak dikelola dengan baik, stres kronis akibat gaya hidup digital dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, kecemasan, depresi, dan kelelahan yang berkepanjangan.

Untungnya, ada tips praktis yang bisa kita terapkan untuk mengelola stres di era digital dan menjaga kesehatan mental tetap optimal:

  1. Tetapkan Batasan Digital yang Jelas: Tentukan waktu bebas gawai, misalnya satu jam sebelum tidur atau saat makan bersama keluarga. Matikan notifikasi yang tidak mendesak agar Anda tidak merasa terus-menerus ‘ditarik’ ke dunia maya.
  2. Saring Konten yang Anda Konsumsi: Pilih-pilihlah akun media sosial yang Anda ikuti; prioritaskan konten yang positif, informatif, atau menginspirasi. Batasi paparan terhadap berita yang terlalu memicu stres, terutama sebelum tidur.
  3. Prioritaskan Koneksi Nyata: Luangkan waktu untuk berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga tanpa gangguan gawai. Koneksi interpersonal yang tulus adalah ‘obat’ terbaik untuk rasa kesepian atau perbandingan sosial daring.
  4. Gunakan Teknologi dengan Sadar (Mindful): Manfaatkan aplikasi digital untuk hal positif, seperti aplikasi meditasi, jurnal digital untuk meluapkan pikiran, atau aplikasi olahraga. Hindari ‘scrolling’ tanpa tujuan yang hanya membuang waktu dan energi mental.
  5. Lindungi Privasi dan Keamanan Online: Pastikan akun daring Anda aman, dan berhati-hatilah dalam berbagi informasi pribadi. Mengetahui bahwa Anda aman secara digital dapat mengurangi kecemasan.
  6. Jangan Lupakan Dasar Kesehatan: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan rutin berolahraga. Kebiasaan sehat ini adalah benteng terkuat dalam menghadapi stres apa pun, termasuk stres digital.
  7. Berani Mencari Dukungan: Jika stres atau kecemasan terasa overwhelming, jangan ragu untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percaya atau mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Di tengah semua ini, apoteker juga dapat menjadi sumber dukungan yang mudah dijangkau bagi masyarakat yang mengalami stres atau masalah kesehatan mental terkait gaya hidup digital. Apoteker seringkali berinteraksi dengan pasien yang menunjukkan gejala terkait stres, seperti kesulitan tidur, keluhan pencernaan, atau sekadar tampak cemas dan kelelahan. Apoteker dapat:

  • Menanyakan secara empatik mengenai kondisi pasien, termasuk potensi stres yang mereka rasakan.
  • Memberikan edukasi dasar mengenai pentingnya tidur, olahraga, dan pola makan sehat dalam manajemen stres.
  • Menyarankan teknik relaksasi sederhana atau aktivitas yang dapat membantu mengurangi stres.
  • Memberikan informasi mengenai suplemen tertentu yang mungkin membantu (misalnya, beberapa jenis teh herbal yang menenangkan), namun selalu dengan mengingatkan untuk berhati-hati dan tidak menggantikan penanganan profesional jika dibutuhkan.
  • Mengidentifikasi jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan (termasuk untuk kondisi mental) dan memberikan konseling terkait penggunaannya serta potensi interaksi.
  • Mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental yang lebih serius dan merekomendasikan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental.

Organisasi seperti PAFI berperan penting dalam meningkatkan kapasitas apoteker dalam memberikan dukungan kesehatan mental ini. PAFI menyediakan pelatihan bagi anggotanya mengenai keterampilan konseling dasar, identifikasi masalah kesehatan mental umum, dan pendekatan holistik dalam pelayanan pasien yang mencakup aspek fisik dan mental. PAFI juga mempromosikan pentingnya kesehatan mental di kalangan tenaga kesehatan sendiri, termasuk apoteker.

Di tingkat lokal, PAFI Tenggarong menjadi penggerak utama dalam isu kesehatan mental dan stres digital di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya Tenggarong. PAFI Tenggarong dapat mengadakan kegiatan seperti seminar atau workshop bagi apoteker di Tenggarong mengenai cara mengenali dan memberikan dukungan awal bagi pasien yang mengalami stres, membuat materi edukasi (poster atau leaflet) yang bisa dipasang di apotek-apotek di Tenggarong mengenai tips mengelola stres dan dampak digital, atau berkolaborasi dengan sekolah atau komunitas di Tenggarong untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan mental dan penggunaan media digital secara bijak. PAFI Tenggarong berkomitmen untuk menjadi sumber dukungan bagi anggotanya maupun masyarakat luas.

Mengelola stres di era digital adalah tantangan, namun bukan berarti tidak mungkin. Dengan menerapkan tips praktis dan memanfaatkan dukungan dari profesional kesehatan seperti apoteker yang didukung oleh organisasi seperti PAFI, khususnya PAFI Tenggarong, kita dapat menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan di tengah arus digital. PAFI akan terus mendukung apoteker untuk menjadi pilar dalam menjaga kesehatan holistik masyarakat di era yang terus berubah ini.